Menghitung keuntungan bisnis, merupakan sesuatu yang penting. Keuntungan atau laba yang merupakan hal penting harus diperhitungkan dengan matang. Jika salah sedikit saja, maka bisa saja berdampak fatal.
Apapun model usaha yang ada di sekitar kita, cara menghitung keuntungan pastilah tidak jauh berbeda. Lalu, bagaimana cara melakukan penghitungan tersebut?
Unsur Pokok Keuntungan Dalam Berdagang
Sumber: freepik.com
Sebelum melangkah lebih jauh, ketahui terlebih dahulu apa saja unsur-unsur yang ada pada keuntungan itu sendiri. Unsur dalam keuntungan tergantung dari jenis usaha. Jika kamu memiliki usaha makanan, maka ketahui apa saja bahan dan alat-alatnya agar mengetahui cara menghitung keuntungan usaha makanan kamu. Langsung saja ke unsur yang pertama.
Pendapatan
Catat apa saja yang termasuk ke dalam aspek pendapatan. Pendapatan merupakan segala hal yang memberikan pemasukan terhadap bisnis tersebut. Hal ini biasanya hanya hasil dari penjualan saja.
Cara menghitung keuntungan jualan ini perlu dilakukan. Namun jika ada retur bahan-bahan baku yang dibeli, maka termasuk juga pendapatan karena pihak pemasok akan mengembalikan sejumlah dana kepada kita.
Beban
Beban merupakan sesuatu yang terkait dengan pengeluaran kita sebagai pengusaha. Semua barang yang wajib dibeli harus dicatat sebagai beban. Jika usaha makanan, maka cara menghitung keuntungan usaha harus terlebih dahulu mencatat bahan baku dan depresiasi alat-alatnya.
Cara menghitung keuntungan penjualan ini dihitung dengan membagi harga tiap alat dengan estimasi waktu berapa lama alat tersebut bisa digunakan. Misalnya:
Kompor Gas seharga Rp 600.000 dapat bertahan sekitar 3 tahun.
600.000 : (3 x 12 bulan) = 600.000 : 36
= Rp 16.666, 67 atau digenapkan sebesar Rp 17.000 setiap bulan yang harus disisihkan sebagai “beban” kompor gas.
Keuntungan Berdagang
Jika kita sebagai pengusaha langsung memasok barang tersebut kepada supplier dan menjualnya kembali kepada konsumen, maka keuntungan secara sederhana ditentukan dari harga jual yang ingin kita tawarkan dikurangi harga belinya.
Namun, untuk menghitung harga jual tersebut harus dipikirkan dengan matang. Berbagai macam biaya yang dikeluarkan tidak hanya harga beli satu barang tersebut. Namun juga biaya untuk promosi.
Walaupun promosi dilakukan secara online pada media sosial misalnya, namun biaya akses internet berupa kuota atau lainnya wajib ada dalam cara menghitung keuntungan jualan online tersebut.
Cara Menentukan Keuntungan Penjualan
Keuntungan dalam penjualan sering disebut sebagai profit. Profit dapat diperoleh dari berbagai macam cara. Untuk bisnis yang langsung menjual ulang dari supplier, telah dijabarkan pada penjelasan di atas.
Cara menghitung keuntungan julana ini diperoleh dari produksi sendiri, maka harus dicari terlebih dahulu HPP atau Harga Pokok Penjualan. HPP merupakan hasil dari perhitungan yang menampilkan harga dasar dari produk tersebut.
Artinya jika kita menjual barang itu sesuai dengan HPP, maka kita tidak akan mengalami kerugian namun juga tidak mendapatkan keuntungan. Oleh sebab itu, HPP wajib diketahui dulu dalam cara menentukan keuntungan penjualan sebelum ke langkah selanjutnya.
Cara Menghitung Keuntungan Dalam Berdagang
Berikut beberapa cara menghitung keuntungan penjualan yang bisa dipraktekkan:
Identifikasi Setiap Item Biaya Produksi
Setiap barang yang digunakan pada proses produksi, wajib diperhitungkan. Terdapat dua jenis penggolongan barang yaitu Beban Tetap (Fixed Cost) dan Beban Tidak Tetap (Variable Cost).
Beban tetap atau fixed cost merupakan semua benda atau alat yang wajib ada pada proses produksi. Ini termasuk mesin-mesin yang digunakan, alat-alat yang dipakai, dan lain sebagainya. Untuk menghitung beban ini, sudah dijelaskan pada bagian awal artikel ini.
Sedangkan beban tidak tetap atau variabel cost merupakan bahan-bahan baku dalam proses produksi. Misalnya jika berbisnis makanan berupa kue, maka biaya tidak tetapnya yaitu tepung, telur, perisa, topping, dan lain sebagainya.
Menyusun Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi disusun secara sederhana. Dengan cara menghitung laba kotor – total beban usaha maka sudah didapatkan laba bersih. Perlu diperhatikan bahwa laba kotor merupakan total pendapatan yang diperoleh langsung dari semua penjualan yang sudah dilakukan.
Hitung Biaya Pembentuk Harga Pokok Penjualan (HPP)
Cara menghitung keuntungan bersih, terlebih dahulu harus dihitung HPP atau Harga Pokok Penjualan. Harga pokok penjualan inilah yang menjadi dasar perhitungan harga jual produk. Berikut merupakan cara mencari HPP:
HPP = Total bahan baku yang dipakai + Total produksi ( BTKL + Overhead pabrik ) + Saldo akhir persediaan barang (saldo awal persediaan barang – saldo akhir persediaan barang)
Identifikasi Saldo Persediaan Awal dan Akhir
Sebuah persediaan barang harus dibuatkan kartu kendali terlebih dahulu. Pada kartu kendali persediaan tersebut, dapat dilihat saldo persediaan awal maupun saldo persediaan akhir.
Cara menghitung keuntungan bersih ini harus selalu diupdate jika ada barang masuk maupun keluar agar barang yang masih ada dalam gudang, telah sesuai stoknya dengan jumlah di dalam kartu itu.
Saldo persediaan awal merupakan jumlah barang dan harga pada awal periode perhitungan satu barang tersebut. Ini bisa dilihat pada awal bulan ataupun awal tahun. Sedangkan saldo persediaan akhir yaitu saldo pada terakhir kali kartu kendali tersebut diupdate.
Menghitung Penjualan Bersih
Cara menghitung penjualan bersih jika semua beban telah dihitung seperti langkah-langkah diatas, maka terlebih dahulu catat berbagai potongan yang ditawarkan. Misalnya jika ada diskon atau potongan harga, maka harus diperhatikan.
Secara sederhana menghitung penjualan bersih dilakukan dengan Harga Jual – HPP atau Harga Beli. Namun jika ada diskon atau potongan harga untuk pembeli, maka hasilnya harus dikurangi dari diskon atau potongan harga tersebut.
Rumus Menghitung Keuntungan Penjualan
Cara menghitung keuntungan jualan online dapat menggunakan beberapa rumus. Berikut rumus sederhana dalam menghitung keuntungan penjualan usaha:
Laba Kotor
Laba kotor dapat diperoleh dari hasil pengurangan penjualan bersih periode tertentu dengan HPP produk tersebut.
Perhitungan HPP dapat dilihat dari penjelasan di atas, sedangkan penjualan bersih didapatkan dari total penjualan – Potongan Penjualan – Retur Penjualan
Laba Bersih
Laba bersih sendiri didapatkan laba kotor dikurangi seluruh beban tambahan.
Adapun beban tambahan tersebut dapat berupa gaji karyawan, biaya pajak, perlengkapan. biaya sewa, dan biaya iklan.
Contoh Menghitung Keuntungan Penjualan
Misalkan ada suatu bisnis makanan ringan dapat menjual produk-produknya hingga memperoleh omzet Rp 1.000.000 dalam satu hari. Adapun seluruh bahan baku yang tergabung dalam HPP dihitung menjadi Rp 300.000.
Beban tambahan bisnis tersebut yaitu gaji karyawan setiap hari sebanyak Rp 75.000, biaya sewa tempat sebanyak Rp 100.000, dan biaya iklan di media sosial sebanyak Rp 50.000. Berikut cara menghitung keuntungan penjualan tersebut:
1. Menghitung laba kotor penjualan.
Laba kotor = Penjualan bersih – HPP
Laba kotor = Rp 1.000.000 – Rp300.000 = Rp 700.000
2. Menghitung laba bersih penjualan
Laba bersih = Laba kotor – beban tambahan
Laba bersih = Rp 700.000 – (Rp 75.000 + Rp 100.000 + Rp 50.000)
Laba bersih = Rp 700.000 – Rp 225.000 = Rp 475.000
Dapat diperoleh laba bersih dari bisnis makanan ringan tersebut dalam sehari yaitu Rp 475.000.
Sumber: freepik.com
Itulah beberapa cara beserta contoh cara menghitung keuntungan penjualan dari suatu bisnis. Keuntungan yang merupakan aspek terpenting berjalannya suatu bisnis memang perlu dihitung secara rinci. Kesalahan dalam menghitung maka dapat berakibat fatal. Oleh sebab itu, ikuti cara di atas agar bisnismu semakin maju.
Leave a Comment