Home » Studi Kasus » Cara Mudah Menghitung Laba Bersih Lengkap dengan Contohnya
sekumpulan kantung dollar sebagai ilustrasi dari laba bersih

Cara Mudah Menghitung Laba Bersih Lengkap dengan Contohnya

Salah satu komponen yang penting dalam berbisnis ialah menghitung laba bersih. Laba bersih merupakan komponen dasar untuk mengetahui apakah suatu aktivitas penjualan mendapat keuntungan atau sebaliknya.

Seorang pebisnis harus familiar terhadap proses menghitung laba bersih, karena nantinya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan bisnis.

Jika kamu menjadi seorang pebisnis, itu artinya kamu tidak hanya sekedar menjual produk brandmu kepada pembeli. Lebih dari itu, pebisnis justru dituntut untuk menjadi seorang yang detail dan perencana yang baik untuk memajukan bisnisnya.

Misalnya, kamu perlu untuk menyusun strategi penjualan, rencana pemasaran, anggaran dana, laporan keuangan, dll. Banyak komponen penting yang harus diperhatikan dengan baik agar terdapat kemajuan dan perkembangan terhadap bisnis yang kamu jalankan.

Nah, jika kamu seorang pebisnis pemula dan masih bingung mengenai laba bersih dan bagaimana cara menghitungnya, Yezza telah menyiapkan artikel ini untuk menjawab kebingunganmu. Simak artikel berikut ini, ya!

Pengertian Laba Bersih

tulisan atau ilustrasi laba bersih (net profit)
Source: www.dreamstime.com

Laba bersih adalah pendapatan suatu bisnis yang sudah dikurangi dengan seluruh biaya, baik biaya operasional maupun non-operasional.

Laba bersih ini berlaku pada satuan periode tertentu, misalnya perbulan, per-2 bulan, atau per-6 bulan, dan seterusnya menyesuaikan kebutuhan suatu usaha atau perusahaan.

Kamu juga bisa mengartikan laba bersih menurut para ahli sebagai berikut:

  1. Subramanyam dan John – Laba bersih (net income) adalah selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan terhadap semua beban dan kerugian.
  2. Harmono – Laba bersih adalah pendapatan operasi perusahaan setelah dikurangi biaya bunga dan pajak.

Oleh karena itu, untuk menghitung laba bersih, kamu perlu mengidentifikasikan dan menghitung jumlah pendapatan dan seluruh biaya pada periode penjualan tertentu.

Jika jumlah pendapatan dan biaya sudah dihitung dengan baik, maka akan mudah bagi kamu untuk menghitung laba bersih usahamu.

Baca Juga: Cara Menghitung Payback Period

Tujuan Menghitung Laba Bersih

Laba bersih ini secara teori digunakan untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang didapatkan dari suatu bisnis. Namun, secara praktisi, tujuan menghitung laba bersih tidak hanya itu.

Perhitungan laba umumnya dilakukan pada setiap bulan. Sehingga perusahaan dapat mengetahui keuntungan yang mereka dapat setiap bulannya.

Dengan mengetahui laba setiap bulannya, perusahaan juga dapat mengetahui apakah terdapat kenaikan atau penurunan laba dari satu bulan ke bulan berikutnya.

Oleh karena itu, perusahaan pun bisa menilai kecenderungan fluktuasi laba bersih dalam setahun. Jika perusahaan cenderung mengalami kenaikan, maka bisa diartikan bahwa perusahaan mengalami perkembangan yang bagus.

Namun, jika fluktuasi laba cenderung menunjukkan penurunan, maka bisa dikatakan bahwa perusahaan mengalami penurunan performa penjualan.

Dari kedua kemungkinan tersebut, perusahaan pun dapat dengan mudah melihat performa penjualan mereka. Penurunan fluktuasi laba bersih bisa mereka jadikan sebagai momen evaluasi agar penjualan di tahun berikutnya bisa lebih baik lagi.

Selain itu, mereka pun bisa memilih strategi bisnis seperti apa yang harus dipertahankan dan harus dihilangkan.

Evaluasi strategi bisnis dan penjualan ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk menaikkan fluktuasi laba pada setiap tahunnya. Sehingga, perusahaan pun kembali memiliki performa yang baik.

Faktor yang Mempengaruhi Laba Bersih

Pada dasarnya, laba bersih dipengaruhi oleh dua komponen, yaitu pendapatan atau penghasilan serta total biaya. Bagaimana pendapatan dan biaya dapat mempengaruhi laba bersih?

Secara teori, biaya dibagi menjadi dua, yaitu biaya operasional dan biaya non-operasional. Biaya operasional adalah seluruh biaya yang dikeluarkan atau dipakai secara langsung dalam suatu proses penjualan dan produksi.

Contoh biaya operasional adalah:

  • Asuransi
  • Biaya logistik
  • Biaya pemasaran
  • Biaya bahan baku
  • Biaya transportasi
  • Biaya sewa gedung
  • Biaya alat produksi
  • Biaya gaji karyawan, dll.

Sedangkan, biaya non-operasional merupakan biaya yang secara tidak langsung dikeluarkan pada proses produksi. Adapun contoh biaya non-operasional adalah sebagai berikut:

  • Pajak
  • Biaya bunga
  • Biaya kerugian
  • Biaya depresiasi atau penyusutan alat

Selain biaya, hendaknya kamu juga mengetahui seberapa jumlah pendapatan yang dihasilkan oleh bisnismu. Secara teori, pendapatan juga dibagi menjadi dua, yaitu pendapatan penjualan dan non-penjualan.

Pendapatan penjualan merupakan jumlah seluruh hasil penjualan dalam periode tertentu tanpa dikurangi dengan biaya-biaya, baik biaya operasional maupun non operasional.

Sedangkan pendapatan non-penjualan adalah pendapatan yang dihasilkan tidak dari aktivitas penjualan. Pendapatan ini bisa berupa pendapatan bunga atau hasil dari penjualan aset.

Kedua komponen tersebut, pendapatan dan biaya, yang akan mempengaruhi secara langsung terhadap jumlah laba bersih suatu bisnis. Hal ini karena dalam rumus laba bersih, total pendapatan akan dikurangi dengan total biaya.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengidentifikasikan pendapatan dan biaya.

Baca Juga: Tips Membuat Desain Kemasan Produk

Perbedaan Laba Bersih dan Laba Kotor

Dalam dunia bisnis, kita mengetahui bahwa terdapat dua istilah laba, yaitu laba kotor dan laba bersih. Secara teori, kedua laba tersebut memiliki arti sebagai keuntungan dari suatu aktivitas penjualan atau bisnis. Namun, ternyata terdapat perbedaan makna antara dua istilah tersebut.

Apa itu Laba Kotor?

Laba kotor merupakan hasil pengurangan antara jumlah pendapatan dengan HPP (Harga Pokok Penjualan). HPP merupakan gambaran atau kisaran biaya yang dikeluarkan karena proses produksi yang dilakukan.

Biaya yang dimaksud adalah biaya produksi. Sementara itu, biaya di luar produksi, seperti biaya untuk gaji, bunga atau pajak belum termasuk biaya yang dikurangi dalam laba kotor.

Melalui definisi ini, bisa disimpulkan bahwa laba kotor adalah keuntungan bisnis yang belum dikurangi dengan biaya-biaya non-produksi.

Namun, beberapa definisi juga mengartikan bahwa laba kotor adalah keuntungan bisnis yang sama sekali belum dikurangi dengan biaya-biaya. Tentu saja ini bergantung kepada kebijakan perusahaan terkait.

Apa itu Laba Bersih?

Sedangkan laba bersih adalah jumlah pendapatan dikurangi dengan seluruh biaya bisnis, baik biaya produksi maupun non-produksi. Laba bersih juga bisa dapat diketahui melalui laba kotor, yaitu dengan mengurangkan laba kotor dengan biaya di luar HPP.

Berbeda dengan laba kotor, laba bersih adalah hasil keuntungan bisnis yang sudah dikurangi dengan seluruh biaya, baik biaya produksi atau non-produksi.

Jadi, ketika laba bersih sudah dihitung, kamu bisa mengetahui keuntungan bersih bisnismu pada satuan periode tertentu.

Melalui definisi ini, perbedaan laba kotor dan laba bersih terletak pada pengurangan jenis biayanya.

Jika laba kotor dapat diketahui dengan mengurangi HPP atau biaya proses produksi, laba bersih dapat diketahui dengan mengurangi seluruh biaya bisnis, baik biaya produksi dan nonproduksi.

Cara Menghitung dan Rumus

Kita telah mengetahui bahwa laba bersih dipengaruhi oleh dua komponen, yaitu pendapatan dengan biaya. Maka, kedua komponen tersebutlah yang akan masuk kepada rumus laba bersih.

Rumus mencari atau menghitung laba bersih adalah sebagai berikut:

Laba bersih = total pendapatan – seluruh biaya

Laba bersih = (pendapatan penjualan + pendapatan non-penjualan) – (biaya operasional + biaya non-operasional)

Jika menghitung laba bersih melalui laba kotor, maka kamu bisa menggunakan rumus berikut:

Laba bersih = laba kotor – biaya lain

Laba bersih = (total pendapatan – HPP) – biaya lain

Baca Juga: Cara Membuat dan Mendaftar Linktree

Contoh Perhitungan Laba Bersih

Untuk memahami lebih lanjut mengenai laba bersih, kamu bisa mulai mempraktekkannya dengan menyimak contoh soal yang telah disiapkan di bawah ini:

LAPORAN LABA-RUGI

CV. Anugerah

Juni 2022

(dalam rupiah)

PENDAPATAN
Penjualan 50.000.000
TOTAL PENDAPATAN 50.000.000
BIAYA OPERASIONAL
Logistik 2.750.000
Alat produksi 10.000.000
Gaji karyawan 15.000.000
Bahan baku 2.500.000
Pemasaran 3.550.000
Transportasi 500.000
TOTAL BIAYA OPERASIONAL 34.300.000
BIAYA NON-OPERASIONAL
Bunga 1.500.000
Pajak 550.000
Penyusutan Alat 200.000
TOTAL BIAYA NON-OPERASIONAL 2.250.000
TOTAL BIAYA 36.550.000
LABA BERSIH 13.450.000

Dari perhitungan tersebut, telah diketahui bahwa total penjualan CV. Anugerah adalah Rp. 50.000.000 dengan total biaya sebanyak Rp. 36.550.000, sehingga CV. Anugerah mendapatkan laba bersih sebanyak Rp. 13.450.000 pada bulan Juni 2022.

Itulah seputar informasi mengenai laba bersih, dimulai dari definisi hingga contoh soal perhitungannya. Bagi kamu pebisnis pemula yang ingin mempraktekkan perhitungan laba bersih, tidak perlu khawatir!

Menghitung laba bersih tidaklah sesulit seperti yang kamu pikirkan. Kamu hanya perlu mengurangi total pendapatan dengan seluruh biaya untuk menghitung laba bersih.

Segera praktekkan ilmu ini dan buatlah laporan keuangan bisnismu! Semoga artikel ini bermanfaat.

Post navigation

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *