Home » Produk » Memahami Pengertian dan 8 Tahapan Siklus Akuntansi
siklus akuntansi

Memahami Pengertian dan 8 Tahapan Siklus Akuntansi

Dalam pencatatan keuangan perusahaan, pembukuan akuntansi merupakan faktor yang sangat penting. Dalam pembuatannya, siklus akuntansi juga perlu dilakukan untuk menjaga pencatatan agar sesuai dengan kondisi sebenarnya dalam perusahaan. 

Gambar siklus akuntansi merupakan proses berulang untuk melakukan identifikasi, analisis, dan merekam setiap kegiatan. Simak tahapan lengkap dan contohnya berikut ini! 

Pengertian siklus akuntansi

Sumber: freepik.com

Siklus akuntansi adalah suatu proses identifikasi, analisis, dan mencatat keuangan perusahaan yang dilakukan secara terus-menerus dan berulang kali. 

Dari pengertian siklus akuntansi ini, biasanya disesuaikan dengan kurun waktu pembukuan keuangan perusahaan yang biasanya dilakukan setahun sekali. 

Tahapan siklus akuntansi

Tahapan siklus akuntansi adalah cara untuk membuat pembukuan keuangan. Terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan. Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan: 

   Identifikasi transaksi

Ini merupakan tahap pertama dalam pencatatan keuangan suatu bisnis. Setiap transaksi yang ada harus terdapat bukti untuk diidentifikasi. Beberapa bukti yang bisa diterapkan yaitu kwitansi, nota, faktor, ataupun bukti transaksi lainnya. 

Semua bukti tersebut ditentukan akan masuk ke dalam akun yang mana oleh seorang akuntan. Oleh sebab itu, tahapan siklus akuntansi tak bisa dipisahkan dari penggolongan transaksi yang akan dilakukan. 

   Analisis transaksi

Setelah transaksi diidentifikasi, maka langkah selanjutnya yaitu dilakukannya analisis. Mengingat pembukuan keuangan menggunakan double-entry system, maka perlu transaksi tersebut harus secara tepat ditempatkan pada suatu akun. Transaksi juga perlu masuk ke dalam kategori kredit dan debit dengan benar. 

   Pencatatan transaksi dalam jurnal

Langkah selanjutnya yaitu memasukkan transaksi-transaksi tersebut ke dalam jurnal akuntansi. Jurnal merupakan catatan keuangan yang sesuai dengan kategorinya dan ditulis secara kronologis. 

Contoh siklus akuntansi ini yaitu jurnal pemasukan kas, jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian, dan jurnal penjualan. 

   Posting buku besar

Setelah melakukan posting pada jurnal, maka selanjutnya yaitu mempostingnya lagi pada buku besar. Buku besar adalah kumpulan akun pembukuan keuangan pada suatu periode tertentu. 

Dengan melakukan posting pada buku besar, maka gambar siklus akuntansi akan terkumpul menjadi satu setelah sebelumnya sudah dicatat secara rapi pada jurnal akuntansi. 

   Menyusun neraca saldo & jurnal penyesuaian

Neraca saldo dan jurnal penyesuaian dibuat setelah posting buku besar. Neraca saldo sendiri disusun sebagai daftar saldo dari setiap rekening yang ada pada buku besar. Saldo pada bagian kredit harus sama dengan saldo pada bagian debet. 

Jika tidak balance atau sama, maka perlu diteliti lagi transaksi yang sudah dicatat dan disesuaikan dengan jurnal penyesuaian. Mengingat siklus akuntansi adalah sesuatu yang harus benar-benar tepat semua angkanya, maka jurnal ini sangat penting.  

   Menyusun neraca saldo jurnal penyesuaian & laporan keuangan

Jika jurnal penyesuaian telah selesai dibuat, maka perlu disusun neraca saldonya. Neraca saldo pada jurnal penyesuaian merupakan neraca saldo final yang selanjutnya dijadikan dasar untuk membuat laporan keuangan. 

Umumnya, contoh siklus akuntansi yang dihasilkan setiap periodenya yaitu laporan perubahan kas dan laporan perubahan modal. Namun, ini juga menyesuaikan dengan kebijakan masing-masing perusahaan. 

   Menyusun jurnal penutup

Jika laporan keuangan telah selesai dibuat, maka perlu disusun jurnal penutup. Jurnal penutup dibuat untuk melihat aliran dana pada periode akuntansi tersebut. Jurnal penutup juga bisa dijadikan penilaian terhadap keuangan pada periode tersebut. 

   Menyusun neraca akhir dan jurnal pembalik

Ini merupakan langkah yang sifatnya optional. Sebenarnya tahapan siklus akuntansi sudah bisa diakhiri oleh langkah sebelumnya. Namun, neraca akhir ini dibuat untuk memudahkan pembukuan pada periode selanjutnya. 

Sedangkan jurnal pembalik dibuat untuk transaksi-transaksi yang dilakukan secara berulang. Ini dibuat agar lebih mudah dalam membacanya. 

Sumber: freepik.com

Itulah penjelasan lengkap dari pengertian dan gambari siklus akuntansi. Mengingat bahwa catatan keuangan merupakan hal penting untuk keberlangsungan suatu bisnis, maka contoh siklus akuntansi juga harus diterapkan secara baik oleh perususahaan.

Post navigation

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *