Home » Sales » Pengertian dan Contoh dari Pre Order yang Harus Dipahami
pre order

Pengertian dan Contoh dari Pre Order yang Harus Dipahami

Sekarang ini banyak bisnis yang menggunakan sistem pre-order. Cara berbisnis ini dapat ditemukan pada media sosial. Biasanya produk-produk yang menggunakan pre-order sebagai cara mereka menjalankan bisnis olahan sendiri. 

Mau coba penjualan barang dari bisnis kamu dengan sistem pre order? Simak dan pahami terlebih dahulu pengertian beserta contohnya di artikel berikut ini.

1. Pengertian Pre Order

Creative coming soon teaser background

Sumber: freepik.com

Pre order adalah salah satu cara pembelian suatu produk sebelum dilakukannya proses produksi ataupun sebelum stok dari produk tersebut benar-benar dimiliki oleh penjual. Sistem ini telah merambah di berbagai jenis usaha, karena menguntungkan bagi kedua belah pihak baik pembeli dan penjual. 

2. Keuntungan Pre Order

Bagi pembeli, pre order adalah salah satu cara memastikan bahwa barang yang diinginkan akan didapatkan. Terkadang jika membeli suatu barang secara online, barang yang diterima tidak sesuai spesifikasi baik warna ataupun variannya. 

Namun, dengan adanya sistem pre-order ini, maka barang dengan spesifikasi yang diinginkan akan benar-benar mereka dapatkan. 

Selain itu, pembeli juga dapat memesan produk secara custom atau spesifikasi tertentu yang mereka ingingkan. Misalnya saja jika memesan botol minuman, maka dapat melakukan request gambar atau stiker yang menempel pada botol yang dipesan. 

Sementara untuk penjual, sistem ini juga menguntungkan karena mereka dapat merencanakan stok atau produksi yang secara pasti akan terjual. Kepastian dari terjualnya produk, merupakan sesuatu yang dicari oleh penjual melalui sistem ini. 

Baca Juga: Apa Perbedaan antara Barang dan Jasa?

3. Kerugian Pre Order

Meskipun sistem penjualan pre order memiliki beberapa keuntungan, tetapi tentu ada resiko yang wajib ditanggung. Berikut ini beberapa kerugian dari pre order yang wajib diketahui sebelum melakukannya: 

          1. Pembeli membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu 

Sistem pre order yang mengharuskan pembeli memesan barang terlebih dahulu lalu kemudian produksi atau pemesanan penjual kepada supplier akan dilakukan, tentu membuat prosesnya semakin lama. 

Pembeli harus benar-benar sabar dalam menanti barang yang hendak dimilikinya. Pada beberapa kasus, ada sebuah pre order barang yang menunggu hingga berbulan-bulan. Ada juga yang membutuhkan proses selama 6 bulan. 

Meskipun produk yang nantinya didapatkan oleh pembeli tidak mengecewakan sama sekali, namun sebagai penjual harus memberikan kepastian mengenai kapan barang tersebut akan didapatkan oleh pembeli.

          2. Kemungkinan terlambatnya proses produksi  

Jika pada proses produksi terdapat kendala ataupun pihak supplier tiba-tiba mengalami suatu masalah, maka stok barang yang seharusnya dimiliki tidak akan memenuhi seluruh pesanan. 

Hal itu membuat apa arti pre order jika pada akhirnya berujung pada terlambatnya barang sampai ke pembeli. Oleh karenanya, harus benar-benar jeli dalam proses penjualan ini. 

          3. Sekali mengecewakan pelanggan, maka citra akan langsung rusak 

Sistem penjualan pre order adalah cara penjualan yang berdasarkan kepercayaan pembeli kepada penjual. Pembeli akan percaya bahwa barang yang diinginkan akan diperoleh pada waktu yang sudah dijanjikan oleh penjual. 

Namun jika penjual telat mengirimkan barang sehari saja, maka hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan pembeli. Oleh karena itu, jangan sampai mengecewakan pembeli walau sekali saja. 

4. Contoh Penerapan Pre Order

Banyak contoh pre order bisa ditemukan pada beberapa media sosial. Media sosial memang telah menjadi platform yang tepat untuk melakukan penjualan dengan sistem ini. Berikut ini beberapa contoh pemasarannyar: 

          1. Pahami karakteristik dari produk yang dijual 

Pahami karakteristik produk secara keseluruhan. Misalnya, apakah produk tersebut tahan lama dan seberapa lama waktu yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut. Dengan begitu, kita dapat memperkirakan estimasi waktu yang tepat. 

          2. Pilih jangka waktu pemesanan dan waktu pengiriman 

Setelah mengetahui karakteristik produk, maka langkah selanjutnya adalah menentukan estimasi pemesanan dan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk proses pengiriman. Hal ini agar pembeli dapat dengan jelas memperkirakan kapan produk sampai ke tangan mereka. 

Baca Juga: Pengertian dan Cara Menghitung Payback Period

          3. Tentukan media pemasaran yang tepat 

Contoh pemasaran pre order yaitu dengan mempromosikan melalui media sosial, maka lebih banyak orang dapat mengetahui bisnis kita dengan harapan mereka dapat memesannya. 

Namun, kita harus menentukan media sosial mana yang tepat untuk melakukan pemasaran. Promosi produk sekarang dapat dilakukan di instagram, tiktok, dan platform lainnya. 

          4. Persiapkan produksi ataupun supplier yang tepat 

Jika produk yang dijual dihasilkan dari tangan sendiri, maka tentukan estimasi dan stok bahan baku yang tepat agar bisnis dapat berjalan lancar. Jika produk tersebut datang dari supplier, maka pastikan supplier dapat memenuhi pesanan sebanyak yang ditampung pada masa per order. 

          5. Jaga kepuasan pelanggan 

Menjaga kepuasan pelanggan merupakan kewajiban untuk semua jenis bisnis. Konsumen yang puas akan membuat bisnis semakin maju dan lancar. Pengiriman barang harus dilakukan tepat waktu sesuai yang sudah dijanjikan. 

Order now banner

Sumber: freepik.com

Itulah beberapa hal yang harus diketahui dari pre order. Mulai dari apa itu pre order dan banyak hal lain perlu dipahami sebelum memulai bisnis dengan model tersebut. Mengingat sistem ini sangat rentan, maka perhitungan harus benar-benar jeli. 

Perhatikan pula contoh pre order sehingga tidak akan mengecewakan pelanggan. Jika mereka puas, maka kemungkinan bisnis untuk berkembang pesat dapat lebih tinggi.

Post navigation

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *