Home » Studi Kasus » Pengertian, Cara, dan Sistem Pembayaran Internasional
koin dari berbagai negara sebagai ilustrasi pembayaran internasional

Pengertian, Cara, dan Sistem Pembayaran Internasional

Perkembangan ekonomi yang pesat saat ini, membuat aktivitas jual-beli menjadi lebih luas. Kini, kamu dapat menjual barang ke luar negeri dengan mudah dan cepat. Jika ingin bisnis ekspormu berjalan dengan lancar, maka kamu perlu mengetahui bagaimana cara pembayaran perdagangan internasional.

Selayaknya kita tau bahwa alat pembayaran luar negeri berbeda jauh dengan dalam negeri. Terdapat sistem, regulasi dan birokrasi yang harus dipatuhi dan diikuti, baik oleh eksportir dan juga importir.

Oleh karena itu, penting bagi para calon atau pelaku eksportir untuk mengetahui secara jelas bagaimana sistem pembayaran internasional terjadi. Simaklah artikel berikut ini untuk mengetahui bagaimana sistem pembayaran internasional terjadi.

Pengertian Sistem Pembayaran Internasional?

Seseorang menggenggam uang luar negeri sebagai ilustrasi pembayaran internasional
Source: www.freepik.com

Mungkin kamu familiar dengan istilah ekspor dan impor. Yap, ekspor dan impor adalah istilah khusus untuk kegiatan perdagangan internasional. Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke luar negeri dan impor adalah kegiatan membeli barang dari luar negeri.

Melalui istilah tersebut, maka kita dapat mengetahui bahwa perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli yang melibatkan dua negara atau lebih. Pada pelaksanaanya, eksportir (penjual produk) akan mengirimkan produk dari negara asal dan akan diterima oleh importir (pembeli produk) di negara tujuan.

Dalam perdagangan internasional, alat pembayaran internasional adalah hal yang terpenting untung menunjang keberhasilan aktivitas jual-beli antar negara. Oleh karena itu, eksportir dan importir membutuhkan alat pembayaran dalam perdagangan internasional yang tersistem rapi.

Baca Juga: Cara Membuat Kwitansi untuk Transaksi Jual Beli

Sistem tersebut disebut sistem pembayaran internasional. Sistem pembayaran internasional adalah sistem yang mengatur mekanisme pembayaran atas aktivitas jual-beli dua negara atau lebih yang bertindak sebagai eksportir dan importir.

Praktik perdagangan internasional sebenarnya sudah terjadi sejak ratusan tahun lamanya. Perubahan sistemnya tentu saja semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

Hal ini juga mempengaruhi sistem pembayaran yang terjadi pada perdagangan internasional. Jika pedagang ratusan tahun lalu menggunakan sistem barter sebagai pembayaran perdagangan internasionalnya, pada zaman ini tentu saja sudah jauh berbeda.

Eksportir dan importir hendaknya mengetahui bagaimana risiko dan sistem pembayaran internasional agar penyaluran barang dapat berjalan dengan semestinya. Artinya, eksportir paham bagaimana sistem penerimaan uang dari luar negeri, sedangkan importir paham bagaimana sistem pengiriman uang ke luar negeri.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah beberapa sistem pembayaran internasional yang seringkali digunakan oleh eksportir dan importir.

Apa Saja Sistem Pembayaran Internasional?

Dari zaman ke zaman, sistem pembayaran internasional berkembang dengan pesat. Mulai dari pembayaran secara langsung, transfer, hingga ke sistem yang lebih canggih. Dikarenakan perdagangan ini melibatkan dua atau lebih negara yang berbeda, maka sistem pembayaran dan distribusi produk harus selalu diawasi oleh pemerintah.

Berikut adalah sistem pembayaran internasional yang biasa digunakan:

1. L/C (Letter of Credit)

L/C atau Letter of Credit adalah sistem pembayaran yang melibatkan bank sebagai perantara antara eksportir dan importir. Dengan kata lain, pembayaran dapat dilakukan ketika mendapatkan jaminan oleh bank. Seluruh pembayaran akan diberikan kepada eksportir jika seluruh syarat telah dilengkapi.

Untuk memahami lebih lanjut, berikut adalah langkah-langkah melakukan pembayaran menggunakan sistem Letter of Credit:

  1. Terjadinya kesepakatan aktivitas jual-beli menggunakan L/C yang telah disetujui oleh eksportir dan importir.
  2. Eksportir mencari bank dari negara eksportir sebagai perantara pembayaran L/C. Bank ini disebut Bank Issuer.
  3. Bank Issuer mencari bank dari negara importir yang bersedia menjamin dan menagih pembayaran kepada importir. Bank ini disebut Bank Confirming.
  4. Eksportir merencanakan pengiriman barang ke negara tujuan dan Bank Confirming akan memeriksa kelengkapan dokumen.
  5. Bank Issuer menandatangani L/C dan mengirim barang ke negara tujuan setelah eksportir melengkapi seluruh biaya, seperti pajak.
  6. Importir membayar hutang kepada Bank Issuer melalui Bank Confirming.
  7. Bank Issuer menyerahkan uang penjualan kepada eksportir pada tanggal jatuh tempo.

2. Cash in Advance (Pembayaran di Muka)

Cash in Advance atau pembayaran di muka adalah sistem pembayaran dimana importir mengirim uang terlebih dahulu kepada eksportir sebelum produk dikirim atau diterima. Umumnya, pembayaran dapat dilakukan secara lunas, setengah pembayaran, atau persentase tertentu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Pembayaran jenis ini cukup mudah dan simpel jika dibandingkan dengan pembayaran sistem L/C. Mulai dari kemudahan proses hingga pemeriksaan berkas.

3. Open Account

Berbanding terbalik dengan sistem pembayaran Cash in Advance, sistem pembayaran ini dilakukan ketika importir telah menerima barang terlebih dahulu dari eksportir. Jadi, eksportir akan menerima uang ketika barang telah dikirimkan dan diterima.

Sistem pembayaran ini akan dilakukan jika:

  1. Eksportir memiliki dana lebih.
  2. Eksportir memiliki stok produk lebih.
  3. Eksportir yakin dengan kredibilitas importir.
  4. Barang dikirim untuk perwakilan luar negeri.
  5. Tidak ada peraturan yang menghalangi transfer pembayaran produk impor yang bersangkutan.

4. Consignment

Sistem pembayaran ini berlaku jika importir yang melakukan transaksi adalah importir yang tidak berperan sebagai konsumen akhir. Dengan kata lain, importir adalah seorang penjual atau pebisnis yang akan menjual kembali barang yang telah dibeli dari eksportir.

Pada sistem pembayaran ini, eksportir akan menerima uang dari importir jika barang yang telah dikirimkan telah berhasil terjual. Artinya, eksportir akan mengirim barang terlebih dahulu kepada importir. sistem ini mirip seperti sistem titip barang antara eksportir dan importir.

5. D/C (Document Collection)

Sistem pembayaran ini berlaku ketika eksportir mengirimkan dokumen pengiriman barang terlebih dahulu kepada importir. Namun, dalam pelaksanaannya, sistem ini diperantarai oleh dua bank, yaitu bank importir dan eksportir.

Untuk memahami lebih lanjut, berikut adalah langkah-langkah sistem pembayaran Document Collection:

  1. Eksportir mengirimkan dokumen barang kepada bank eksportir atau langsung kepada bank importir.
  2. Bank eksportir mengirim dokumen kepada bank importir.
  3. Jika sudah diterima, bank importir akan mengirim dokumen dan melakukan penagihan kepada pihak importir.
  4. Importir melakukan pembayaran kepada bank importir pada tanggal yang telah ditentukan.
  5. Bank importir mengirimkan pembayaran kepada eksportir melalui bank eksportir.

Baca Juga: Fungsi dan Kegunaan Black Card

Pada pelaksanaannya, importir tidak hanya serta-merta menerima dokumen barang dari eksportir. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi importir untuk menerima dokumen. Berikut adalah syarat-syaratnya:

  1. Importir menyetujui untuk membayar barang yang akan dikirim.
  2. Importir telah membayar barang tersebut.

Jika pada pelaksanaannya importir tidak bersedia menerima dokumen dan membayar barang, maka besar kemungkinannya dokumen tersebut akan dikembalikan kepada eksportir melalui bank.

Namun, jika barang sudah terlanjur tiba di negara importir, maka terdapat dua kemungkinan yang dapat dilakukan oleh eksportir, yaitu:

  1. Eksportir memberikan kuasa kepada bank importir untuk menjual barang tersebut.
  2. Barang tersebut dikirim kembali kepada eksportir (re-impor) dengan risiko dan seluruh biaya ditanggung oleh eksportir.

Itu dia 5 cara pembayaran perdagangan internasional yang seringkali digunakan oleh para eksportir dan importir. Seluruh sistem pembayaran tentunya memiliki keunggulannya masing-masing. Baik dari segi kemudahan, keamanan, kecepatan pengiriman, dan sebagainya.

Jika kamu sebagai eksportir, pilihlah salah satu sistem yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu. Jangan sampai salah memilih hingga akhirnya harus menanggung kerugian dan kerusakan produk. Semoga artikel ini bermanfaat!

Post navigation

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *