Home » Studi Kasus » Biaya Tetap: Pengertian, Cara Menghitung serta Contohnya
sekumpulan lembaran uang dari berbagai negara

Biaya Tetap: Pengertian, Cara Menghitung serta Contohnya

Beberapa pebisnis pemula kadang kali masih menyepelekan beberapa aktivitas kecil dalam dunia bisnis. Seperti menghitung biaya tetap, biaya variabel, biaya produksi, dan sebagainya.

Mengenal istilah ini mungkin saja terlihat sepele, namun hal ini akan berpengaruh terhadap pencatatan keuangan dan pembukuan akuntansi.

Jika pencatatan keuangannya buruk, maka akan mengakibatkan pembukuan akuntansi yang buruk juga. Lebih buruknya lagi, hal ini akan mengakibatkan kinerja penjualan bisnis yang buruk karena salah pemaknaan dalam pencatatan keuangan.

Oleh karena itu, tentu wajib hukumnya bagi kamu untuk mengetahui jenis-jenis biaya dalam aktivitas bisnis. Contohnya adalah biaya tetap. Pasalnya, biaya tetap adalah biaya yang harus kamu keluarkan dalam bisnismu agar perusahaan beroperasi dengan baik.

Jika kamu tertarik untuk merapikan catatan keuangan bisnismu dan ingin mengetahui biaya tetap lebih lanjut, simak artikel berikut ini, ya!

Pengertian biaya tetap

seorang pebisnis sedang menghitung biaya tetap perusahaannya
Source: www.freepik.com

Biaya tetap adalah biaya pengeluaran bisnis yang jumlahnya tidak ditentukan atau tidak tergantung dengan jumlah produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

Dengan kata lain, jika perusahaan mengalami penurunan atau kenaikan jumlah layanan jasa atau produk, maka perusahaan harus mengeluarkan jumlah biaya tetap yang sama.

Dalam ilmu akuntansi, sifat utama dari biaya tetap adalah statis atau tetap, sehingga jumlah biayanya tidak dapat dipengaruhi oleh hasil produksi.

Jumlah biaya tetap akan selalu sama walaupun perusahaan menghasilkan produk atau jasa yang banyak atau sedikit. Contohnya adalah seperti gaji karyawan, biaya asuransi, biaya sewa gedung, dan biaya operasional tetap lainnya.

Dilihat dari contohnya, artinya perusahaan harus tetap melakukan pengeluaran tersebut dengan jumlah yang sama, tanpa dipengaruhi oleh jumlah produk atau jasa yang dihasilkan.

Baca Juga: Contoh Surat Penawaran Produk

Jenis biaya tetap

Jika kamu telah mengetahui apa itu biaya tetap, kini saatnya kamu mengetahui jenis-jenis biaya tetap. Biaya tetap dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Committed Fixed Cost

Committed fixed cost atau biaya tetap yang telah ditentukan adalah biaya tetap yang digunakan guna menjaga eksistensi perusahaan. Misalnya, biaya sewa gedung, pajak bangunan, gaji karyawan, asuransi, dsb.

Biaya-biaya tersebut adalah biaya yang jika tidak ada atau berubah, maka akan mengganggu operasional dan eksistensi dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu, sifat dari biaya tetap ini adalah jangka panjang.

2. Discretionary Fixed Cost

Sedangkan discretionary fixed cost adalah biaya tetap yang dikeluarkan tergantung kepada kebijakan manajemen perusahaan. Sehingga, biaya tetap ini bersifat sementara seiring dengan perubahan kebijakan manajemen perusahaan. Contohnya adalah biaya pemasangan iklan, pelatihan karyawan, riset, hubungan masyarakat, dsb.

Cara menghitung biaya tetap

Jika kamu ingin mulai menerapkan penetapan biaya tetap pada bisnismu, itu artinya kamu harus mengetahui bagaimana cara menghitung biaya tetap. Mulai dari rumus hingga contohnya. Berikut adalah rumus dan contoh dari biaya tetap:

Rumus biaya tetap

Kamu dapat mengetahui jumlah biaya tetap melalui rumus berikut:

FC = TC – (UVC x Q)

FC = Fixed Cost (biaya tetap)

TC = Total Cost (total seluruh biaya)

UVC = Unit Variable Cost (harga per-unit)

Q = Quantity (jumlah unit yang dihasilkan)

Secara teori, biaya tetap dihasilkan dari pengurangan antara total biaya dengan produk yang berhasil dihasilkan. Oleh karena itu, rumus biaya tetap adalah total biaya dikurangi dengan harga per-unit dikalikan jumlah unit.

Misalnya, jika perusahaan berhasil menghasilkan 10.000 unit sepeda dalam sebulan, maka Q nya adalah 10.000. Jika sepeda tersebut dijual seharga Rp.1.000.000, maka UVCnya adalah Rp. 1.000.000

Baca Juga: Langkah Menentukan Segmentasi Pasar

Contoh biaya tetap

Pada Bulan Juni 2022, PT. Senja melakukan produksi dan berhasil menghasilkan 15.000 produk pada sekali tahap produksi. Sehingga PT. Senja harus mengeluarkan biaya sebanyak Rp. 600.000.000 dan menetapkan biaya variabel Rp. 20.000/produk. Berapa biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh PT. Senja?

Jawab:

FC = TC – (UVC x Q)

FC = 600.000.000 – (20.000 x 15.000)

FC = 600.000.000 – 300.000.000

FC = 300.000.000

Hasil perhitungan menunjukkan angka 300.000.000, sehingga artinya PT. Senja harus mengeluarkan biaya tetap sebanyak Rp. 300.000.000.

Jumlah biaya tetap memang tidak dipengaruhi oleh jumlah jasa atau produk yang telah dihasilkan, namun biaya ini tentu saja sangat penting karena bersangkutan dengan keberlangsungan dan eksistensi dari perusahaan.

Jika biaya tetap tidak dikeluarkan, maka besar kemungkinan perusahaan tidak dapat beroperasi dengan semestinya. Rumus dari biaya tetap juga terbilang sederhana, sehingga kamu dapat dengan mudah mengaplikasikannya.

Semoga Yezza berhasil membantumu menjawab segala kebingungan mengenai biaya tetap. Selamat mempraktekkan!

Post navigation

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *