Home » Sales » Cara Menjadi Reseller dan Dropshipper yang Sukses

Cara Menjadi Reseller dan Dropshipper yang Sukses

Seperti yang dibahas pada artikel sebelumnya, reseller merupakan pihak yang membeli produk dari supplier dan menjual kembali kepada konsumen. Sedangkan dropshipper adalah pihak yang hampir sama seperti reseller, namun dropshipper tidak perlu melakukan pembelian produk terlebih dahulu sebelum memasarkan hingga menjualkan kepada konsumen. Lalu, gimana ya caranya menjadi reseller dan dropshipper yang sukses? Yuk, simak beberapa tips berikut ini! 

1. Riset Pasar

reseller

Sumber: freepik.com

Riset pasar memang sangat penting sebelum suatu bisnis benar-benar dijalankan. Kita harus mampu memprediksikan kira-kira produk apa yang harus dijual, segmen pasar, hingga strategi yang pas untuk dilakukan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengamati kebiasaan sehari-hari masyarakat. Lalu memperkirakan produk yang tepat untuk dijual dengan cara menjadi reseller ataupun dropshipper. Selain itu, perlu diperhatikan juga pasar spesifik yang hendak dituju. 

Misalnya jika ingin menjual produk pakaian pria. Harus lebih dikerucutkan jenis pakaian apa dan style seperti apa yang ingin dijual. Apakah hanya kemeja, kaos, dan jaket saja yang dijual atau terdapat jenis pakaian lain yang ingin dijual? Selain itu, juga harus lebih detail kira-kira target konsumennya berkisar pada usia berapa? Hal tersebut berpengaruh pada style pakaian yang hendak dijual dan juga cara memasarkannya. Jika target pembelinya berkisar pada usia 15-30 tahun atau lebih, maka termasuk kalangan millenial. Tentu kita harus menyesuaikan dengan menjual pakaian-pakaian yang memiliki style kesukaan mereka dan cara pemasarannya dapat melalui media sosial Instagram, Tiktok, atau lain sebagainya. 

Sebenarnya riset pasar untuk menjadi reseller dan dropshipper tidak perlu terlalu rumit. Hal tersebut karena pihak supplier yang menyediakan program “partnership” sebagai reseller ataupun dropshipper biasanya sudah memiliki target dan segmentasi pasar yang jelas dan produknya pun sudah cukup diminati serta dibutuhkan banyak orang. Akan tetapi, bukan berarti kita harus leha-leha saja. Sebagai penjual, kita tetap harus dapat memprediksi arah bisnis yang hendak dilakukan. 

Baca Juga: Pengertian Net Profit Margin dan Cara Menghitungnya

2. Memilih supplier dan produk

Sekarang ini, mencari supplier untuk menjadi reseller dan dropshipper cukup mudah. Kita dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi seperti media sosial ataupun mencari website-website supplier melalui mesin pencarian di internet. Cukup mengetikkan “Supplier” ditambahkan dengan produk yang kira-kira ingin dijual pada kolom pencarian media sosial atau platform lainnya, maka akan banyak daftar supplier tersedia untuk dipilih. 

Seperti pada poin sebelumnya, supplier yang baik pasti sudah memiliki target dan segmen pasar jelas. Produk juga tentu saja sudah tersedia dengan lengkap beserta kemasan yang menarik dan pengiriman yang jelas. Hal tersebut sangat menguntungkan kita sebagai calon reseller ataupun dropshipper. Biasanya poster, pamflet, atau media lainnya untuk promosi juga telah dibuat dan siap dipakai oleh reseller maupun dropshipper. Ini juga memudahkan kita, karena kita hanya perlu menyebarkannya saja. Namun, tetap ada beberapa bagian yang perlu kita edit atau tambahkan. Keterangan penjual seperti nama, alamat, sampai contact person juga pastinya harus dimasukkan sendiri oleh reseller atau dropshipper. 

3. Tentukan nilai jual

Beberapa supplier memberikan range harga pasaran, sehingga membebaskan pihak ketiga yang hendak menjualkan produknya mematok harganya sendiri. Dengan begitu, kita sebagai reseller ataupun dropshipper dapat menentukan sendiri berapa nominal harga yang ingin ditetapkan pada produk tersebut. Banyak pertimbangan untuk menentukannya. 

  • Pengiriman produk dari supplier 

Menjadi reseller dan dropshipper yang sukses tentu harus mampu untuk memperhitungan semua beban biaya sehingga harga yang dipatok sesuai, tidak rugi namun juga tidak terlalu tinggi. Pengiriman produk dari supplier tidak semuanya sama, karena ini tergantung dari lokasi supplier dan lokasi kita sebagai reseller ataupun dropshipper. Pengiriman produk ini berkaitan dengan biaya tambahan yang ditanggung oleh kita. Inilah sebabnya proses pengiriman menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan harga jual. Metode dan jasa yang digunakan juga harus dipilih dengan matang untuk mendapatkan biaya optimal. 

  • Target pembeli

Pembeli maupun calon pembeli juga perlu dijadikan salah satu pertimbangan ketika menentukan harga jual. Perlu disegmentasikan apakah target pembeli berasal dari kalangan anak muda, dewasa, atau bahkan masyarakat lanjut usia. Ini penting untuk menentukan kemampuan atau daya beli mereka terhadap produk yang dijual. 

  • Trend dan kondisi terkini

Trend yang sedang berkembang saat ini juga dapat menjadi salah satu pertimbangan kita dalam menentukan harga. Kondisi yang sekarang terjadi juga perlu diperhatikan dalam menentukan harga jual. Hal tersebut terkait dengan permintaan pasar akan produk yang dijual. Misalnya pada momen lebaran dan tren yang berkembang adalah pakaian yang dengan gaya casual. Jika kita sebagai reseller ataupun dropshipper produk pakaian, kita harus mempertimbangkan hal tersebut ketika menentukan harga. Pada momen lebaran, masyarakat cenderung akan membeli pakaian baru sehingga harga tentu saja akan berbeda dari biasanya. Terlebih untuk produk yang sesuai dengan tren terkini, juga pasti banyak diminati. Pakaian dengan style yang sedang “hype” tentu saja akan memiliki harga lebih tinggi untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar.  

Baca Juga: 7 Cara Efektif Mengembangan Bisnis Online

4. Lakukan pemasaran di media sosial

Pemasaran online dengan menggunakan beragam platform media sosial yang tersedia saat ini sangatlah penting. Masyarakat sekarang ini aktif berinteraksi dengan menggunakan media sosial. Tidak hanya untuk melihat life update dari beberapa relasi saja, namun media sosial sekarang ini juga menjadi sumber informasi terkini yang paling cepat. Kejadian yang baru saja terjadi di belahan bumi lain, dapat dengan cepat kita ketahui melalui Instagram ataupun Tiktok misalnya. 

Kedua media sosial yang paling populer tersebut juga sekarang ini menyediakan fitur khusus untuk para pebisnis dalam memasarkan bahkan menjual produknya. Adanya media sosial ads ataupun fitur “Instagram Shop” dan “Tiktok Shop” saat ini sangat rugi jika tidak dimanfaatkan. Namun, jika tidak ingin mengeluarkan biaya yang terlalu besar, maka bisa juga memanfaatkan media sosial dengan cara membuka akun bisnis yang bebas biaya dan meminta batuan teman, kerabat, ataupun relasi lainnya untuk memasarkan. 

5. Lakukan strategi pemasaran

Pemasaran yang baik tentu memerlukan strategi yang matang dan terstruktur. Sebagai reseller ataupun dropshipper, perlu juga strategi pemasaran yang tepat sehingga produk dapat dilihat oleh banyak orang. Ada banyak strategi bisa kita pelajari lalu terapkan ke bisnis yang dilakukan. Beragam contoh dan media praktis juga sekarang ini mudah didapatkan sehingga arah pemasaran jelas. Jika kita melakukan strategi pemasaran yang jelas dan tepat, maka lambat laun bisnis akan semakin dikenal serta menghasilkan penjualan dan profit yang tinggi. 

dropshipper

Sumber: freepik.com

Itulah beberapa cara menjadi reseller dan dropshipper yang bisa diterapkan. Kesuksesan suatu bisnis, termasuk menjadi seorang reseller atau dropshipper perlu wawasan yang cukup dan waktu yang tidak singkat. Oleh sebab itu, selalu belajar dan mengevaluasi apa yang sudah dilakukan pada bisnis kita menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan. Jangan lupa untuk selalu belajar dan mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia sekarang ini. Karena bisnis yang baik adalah bisnis yang mampu mengikuti perkembangan zaman sehingga tetap dapat bertahan meskipun banyak tantangan baru dihadapi. 

Post navigation

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *